Etika
Instruksi Pada Pemrosesan Eksekusi Instruksi
Berdasarkan konsep program tersimpan, program yang
dieksekusi (kumpulan instruksi) di memori. Pemroses melakukan tugasnya dengan
mengeksekusi instruksi di program.
Tahap pemrosesan
instruksi ini berisi dua tahap, yaitu:
a. Pemroses membaca instruksi dari memori
(fetch)
b. Pemroses mengeksekusi instruksi dari memori
(execute)
Mode
Eksekusi instruksi
Pemroses mempunyai beragam mode eksekusi, biasanya
dikalikan dengan kewenangan yaitu:
o Program bagian dari sistem operasi
o Program pemakai
Instruksi-instruksi tertentu hanya dapat dieksekusi di
mode berkewenangan tinggi. Instruksi-instruksi yang memerlukan kewenangan
tinggi, misalnya:
o Membaca atau memodifikasi register kendali
(bit-bit register PSW)
o Instruksi-instruksi primitif perangkat
masukan/keluaran
o Instruksi-instruksi untuk manajemen memori
o Bagian memori tertentu hanya dapat diakses
dalam mode kewenangan tinggi
Mode
Pemakai dan Mode Sistem
Mode dengan kewenangan rendah disebut mode pemakai (user
mode) karena program pemakai (aplikasi) biasa dieksekusi dalam mode ini.
Mode dengan kewenangan
tinggi disebut:
o Mode system (system mode), atau
o Mode kendali (Control mode), atau
o Mode supervisor (Supervisor mode), atau
o Mode kernel (kernel mode).
Biasanya rutin sistem
atau kendali atau kernel dieksekusi dengan mode ini.
Alasan adanya dua mode adalah untuk menjaga keamanan.
Tabel sistem operasi, seperti tabel proses (PCB) harus dicegah dari intervensi
program pemakai. Modifikasi table proses hanya dapat dilakukan di mode system .
Program pemakai bermode pemakai takkan mampu mengubah table proses sehingga
tidak merusak system. Pada mode kernel, perangkat lunak mempunyai kendali penuh
terhadap pemroses, instruksi, register dan memori. Tingkat kendali ini tidak
tersedia bagi program pemakai sehingga sistem operasi tidak dapat diintervensi
program pemakai. Pencegahan ini menghindari kekacauan.
Pemroses mengetahui mode eksekusi dari bit di PSW.
Terdapat bit di PSW yang menyatakan mode eksekusi. Bila program pemakai meminta
layanan system operasi dengan mengambil system call, pemanggilan system call
menyababkan trap. Sistem mengubah mode eksekusi menjadi mode kernel. Di mode
kernel, system operasi memenuhi yang diminta program pemakai. Begitu selesai,
sistem operasi segera mengubah mode menjadi mode pemakai dan mengembalikan
kendali program pemakai.
Dengan dua mode dan
teknik penjebakan (trap) diperoleh manfaat:
1. Mencegah program pemakai mengacau
table-tabel sistem operasi
2. Mencegah program pemakai mengacau
mekanisme pengendalian sistem operasi.
Sumber : http://kaka-isenkdoank.blogspot.com/2013/05/etika-instruksi-pada-pemrosesan.html
Sumber : http://kaka-isenkdoank.blogspot.com/2013/05/etika-instruksi-pada-pemrosesan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar