Minggu, 17 Maret 2013

Profesionalisme, Ciri-ciri, Kode Etik, dan Ciri-ciri Seorang Profesional di Bidang IT


Profesionalisme, Ciri-ciri, Kode Etik, dan Ciri-ciri Seorang Profesional di Bidang IT

1.1       Pengertian Profesionalisme
            Biasanya dipahami sebagai suatu kualitas yang wajib dipunyai oleh setiap eksekutif yang baik.
1.2       Ciri-ciri Profesionalisme
            1. Punya ketrampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam          menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang        bersangkutan dengan bidang tadi.
            2. Punya ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan      peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan.
            3. Punya sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi   perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya.
            4. Punya sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka        menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang           terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.
1.3       Ciri-ciri Profesionalisme di Bidang IT
            1. Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis
                        Profesional diasumsikan mempunyai pengetahuan teoretis yang ekstensif dan         memiliki keterampilan yang berdasar pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan            dalam praktek.
            2. Asosiasi profesional
                        Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para anggotanya, yang       dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya. Organisasi profesi tersebut     biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi anggotanya.

            3. Pendidikan yang ekstensif
                        Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi.

            4. Ujian kompetensi
                        Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada persyaratan untuk lulus     dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoretis.
            5. Pelatihan institutional
                        Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan istitusional     dimana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis sebelum menjadi anggota       penuh organisasi. Peningkatan keterampilan melalui pengembangan profesional juga            dipersyaratkan.
            6. Lisensi
                        Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya          mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
            7. Otonomi kerja
                        Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoretis mereka agar             terhindar adanya intervensi dari luar.
            8. Kode etik
                        Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan    prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.
            9. Mengatur diri
                        Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih senior, praktisi yang dihormati,   atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi.
            10. Layanan publik dan altruisme
                        Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya dapat dipertahankan selama            berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan dokter berkontribusi terhadap      kesehatan masyarakat.
            11. Status dan imbalan yang tinggi
                        Profesi yang paling sukses akan meraih status yang tinggi, prestise, dan imbalan     yang layak bagi para anggotanya. Hal tersebut bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap   layanan yang mereka berikan bagi masyarakat.
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar